Profesi tata Boga

Profesi tata Boga

welcome to my world...

slamat membaca dan smoga bermanfaat...

Minggu, 17 Januari 2010

Gagasan sebuah pendidikan Tata Boga.


Pendidikan adalah proses pembelajaran yang menghasilkan perubahan prilaku peserta didik dalam berbagai aspek (kognitif, psikomotorik dan afektif) yang relatif permanen.

Dalam sekolah kejuruan peserta didik sengaja disiapkan sebagai tenaga kerja, yang diartikan sebagai kegiatan peserta didik yang memiliki bekal dasar untuk bekerja. Sehingga pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan dan ketrampilan dalam bekerja pada peserta didik menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia itu sendiri.

Pendidikan memiliki filosofi yang bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran. ( http://id.wikipedia.org, 2009). Oleh sebab itu maka Filosofi pendidikan dalam tata boga sebaiknya diawali dengan mengetahui seberapa tingkat pengetahuan peserta didik dalam materi yang akan kita sampaikan, sehingga memudahkan pendidik tentang materi apa yang akan kita sampaikan selanjutnya untuk peserta didik.

Dalam proses pendidikan semua aspek dalam lingkungannya juga dapat mempengaruhi proses pendidikan peserta didik, bahkan keluarga dan masyarakat merupakan faktor utama yang menentukan karakter tentang pemahaman atau pengenalan pendidikan seseorang. Menurut Ki hajar Dewantoro (dalam Wayan, 1962), bahwa suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan sesorang (pendidikan individual) maupun pendidikan sosial. Hal itu dikarenakan keluarga merupakan tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan ke arah pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagia anak-anak tapi juga untuk remaja.

Dapat dilukiskan (Umar, 2005) bahwa setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam 3 kegiatan pendidikan, yaitu :

a. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
b. Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
c. Pelatihan dalam upaya pemahiran ketrampilan

Yang sebaiknya dilakukan untuk mengimplementasikan dalam pendidikan, yaitu dengan cara menggunakan kemajuan IPTEK dengan tidak mengenyampingkan unsur kultur/budaya lokal sehingga mampu diterima oleh psikologis (tingkah laku pribadi sesorang) dalam praktek pendidikan, khusunya dalam menciptakan tenaga kerja dalam dunia tata boga. Seperti pemilihan materi ajar yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat (tidak melawan kode-etik masyarakat).

Dari berbagai macam uraian di atas, maka dapat diartikan bahwa, Sekolah adalah suatu bangunan atau lembaga yang digunakan untuk mendapatkan pendidikan melalui proses belajar dan mengajar, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang terkait dalam menjalani aktifitas di dalam sekolah. Sekolah dikatakan ideal apabila mencangkup didalamnya segala sesuatu yang mendukung proses belajar dan pembelajaran (mencangkup sarana dan prasarana yang ada).

Selain itu ada beberapa faktor yang mendukung tercapainya sekolah secara ideal, diantaranya :

1) Kebersamaan anak dengan teman-temannya dalam satu sekolah tanpa perbedaan
Setiap siswa atau anak mempunyai hak dan kewajiban yang sama didalam lingkungan sekolah. Berarti semua anak dapat bersekolah bersama dengan teman-temannya dalam satu sekolah tanpa ada yang harus dibedakan, ini semua dapat dilihat di dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pada bab V passal 12 .

Beberapa isi dari pasal tearsebut yang menyatakan tidak ada perbedaan pada setiap anak adalah sebagai berikut:

ayat 1. Setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak ;

a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

b. mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

ayat 2. Setiap peserta didik berkewajiban :
Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.

2) Guru yang dibutuhkan dalam sekolah ideal
= Sadar dan tanggap akan perubahan zaman, guru tersebut maju dalam penguasaan dasar keilmuan dan perangkat instrumentalnya yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut (berkesinambungan).

= Berkualitas professional, yaitu guru yang tahu secara mendalam tentang apa yang diajarkan, cakap dalam cara mengajarkannya secara efektif serta efisien, dan guru tersebut berkepribadian yang mantap.

= Guru hendaknya berwawasan dan berkemampuan menggalangkan persatuan bangsa tanpa menjadi otoriter dan dogmatic dalam pendekatan keguruannya.Jadi guru tersebut mesti mampu bertindak rasional, demokratis, dan berwawasan national dalam pengajarannya.

= 4.Guru hendaknya bermoral yang tinggi dan beriman yang mendalam, seluruh tingkah lakunya digerakkan oleh nilai-nilai luhur dan takwanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

3) Pembelajaran yang dilakukan dalam kelas ideal
Dalam praktek pembelajaran terdapat beragam jenis metode pembelajaran dan penerapannya, nemun menurut kami semua itu tergantung dengan mau atau tidaknya sekolah yang bersangkutan menerapkan dalam kurikulumnya. Metode pembelajaran tersebut diantara lain :
- Metode proyek, yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara komprehensif dan bermakna

- Metode Eksperimen, yang mengedepankan aktivitas percobaan, sehingga siswa mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari

- Metode Tugas/resitasi, memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar

- Metode diskusi, siswa dihadapkan dalam suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama

- Metode demonstrasi, memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik yang sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

- Metode tanya-jawab, menggunakan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa

- Metode latihan, untuk menanamkan sesuatu yang baik atau menanamkan kebiasaan tertentu

- Metode ceramah, untuk menyampaikan semaksimal mungkin materi ajar.

4) Bentuk evaluasi yang baik dalam kelas ideal
Evaluasi proses mencangkup usaha-usaha yang terarah, terencana, sistematik untuk meneliti proses belajar-mengajar yang telah menghasilkan suatu produk, baik terhadap fase perencanaan maupun fase pelaksanaan.

Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan bentuk evaluasi yang baik dalam kelas ideal untuk mengukur kemampuan siswa, antara lain:
a. Penilaian portofolio (portfolio)
b. Penilaian melalui unjuk kerja (performance)
c. Penilaian melalui penugasan (project)
d. Penilaian melalui hasil kerja (product)
e. Penilaian melalui tes tertulis (pencil and pepper)

5) Media pembelajaran yang disajikan dalam kelas ideal
Metode pengajaran yang diterapkan sekarang ini sudah banyak menggunakan :
• metode diskusi
• Praktek,
• Observasi,
• Ceramah,
• Mengadakan karya wisata
Dari semua metode –metode pengajaran diatas dapat menambah nilai dan kecakapan bagi perkembangan siswa baik itu secara akademik ataupun ketrampilan siswa didalam kelas yang dikatakan ”kelas ideal”.

Begitu juga, Ibrahim (dalam http://ridwan202.wordpress.com) mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses belajar mengajar antara lain :
(*) Dapat menghindari terjadinya verbalisme,
(*) Membangkitkan minat atau motivasi,
(*) Menarik perhatian,
(*) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran,
(*) Mengaktifkan siswa dalam belajar dan
(*) Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

6) Bentuk sarana sekolah yang ideal
Bentuk sarana sekolah yang ideal adalah yang memenuhi standar sarana dan prasarana sesuai dengan Bab VII pasal 42 pada “Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Tingkat SMP dan MTs”. Bahwa sekolah atau satuan pendidikan harus mempunyai sarana yang meliputi; peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lainnya untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan bearkelanjutan.

Serta harus memiliki prasarana yang meliputi; lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidikan, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, tempat berolahraga, tempat ibadah, tempat bermain, dan tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Namun, pada kenyataannya dalam dunia pendidikan yang ada adalah sebagai berikut :
1) Bentuk Keragaman Anak Di Sekolah
Sekarang ini keragaman anak-anak yang bersekolah disekolah dapat ditunjukkan dengan diterimanya anak –anak, hal ini menggambarkan bahwa diterimanya mereka di tempat umum meskipun mereka mempunyai berbagai kekurangan seperti:
- Anak dari keluarga yang kurang mampu.
- Anak yang mempunyai kekurangan fisik.
- Anak yang menderita gangguan ex:autis, hiperaktif.

Dari keragaman anak-anak tersebut memang ada kurang maupun lebihnya bagi sekolahan tersebut maupun bagi anak-anak . Namun dari keragaman tersebut menjadikan semua guru dan staf disetiap sekolahan dapat lebih meningkatkan tujuandari pendidikan yaitu untuk menghasilkan anak-anakyang berprestasi, tidak saja pintar dalam menerapkan ilmu tapi juga mempunyai budi pekerti yang luhur.

2) Kualitas Guru
Kualitas guru saat ini bisa dikatakan belum 100% adalah guru yang ideal Karena untuk menjadi seorang guru yag ideal harus bisa memenuhi berbagai persyaratan seperti :
• Pesyaratan Administrasi
• Persyaratan Akademis
• Persyaratan Kepribadian

Bila ketiga persyaratan dapat di disinergikan maka harapan untuk bisa mewujudkan guru yang ideal tidak akan lama lagi dapaat tercapai. Kualitas guru sangat ini sudah mulai bisa memenuhi persyaatan ketiga persyaratan diatas karena guru-guru mulai bisa mencari atau menggunakan metode pengajaran yang tepat.

3) Metode Mengajar
Metode pengajaran yang diterapkan sekarang ini sudah banyak menggunakan :
• metode diskusi
• Praktek,
• Observasi,
• Ceramah.
Dari semua metode –metode pengajaran diatas dapat menambah nilai dan kecakapan bagi perkembangan bagi siswa baik itu secara akademik ataupun ketrampilan siswa.

4) Evaluasi Yang Digunakan
Evaluasi yang dipakai sekarang ini adlah menggunakan berbagai macam seperti:
• Evaluasi sumatif yaitu untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar para siswa.
• Evaluasi penempatan yaitu memenempatkan para siswa dalam situasi belajar mengajar yang serasi.
• Evaluasi diagnostik untuk membantu para siswa mengatasi kesulitan-kesulitan belajar bagi yang mereka hadapi.
• Penilaian formatif untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Dari keempat evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetehui peningkatan prestasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.

5) Penggunaan Media
Dalam penggunaan media para guru banyak menggunakan atau memilih media pengajaran sebagai berikut :
• Memilih media yang telah tersedia dipasaran yang dapat dibeli guru langsung dapat digunakan dalam proses pengajaran seperti: buku, cd, dan majalah.
• Media yang diproyeksikan seperti: OHT,slide,film strip,computer,lcd.

Dari media-media diatas memiliki konstribusi daklam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran

6) Kondisi Sarana Sekolah
Dengan semakin banyaknya tuntutan dalam meningkatkan prestasi siswa maka banyak sekolah-sekolah yang mulai menggunakan atau melengkapi sarana guna menunjang proses belajar mengajar supaya dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas siswa.

Dari seluruh uraian yang berdasarkan kenyataan dan beberpapa yang harus diperbaiki dalam lingkup sekolah, maka apabila saya sebagai seorang pendidik memiliki kesempatan maka beberapa hal yang harus diperbaiki adalah, sebagai berikut :
1) Memperbaiki keragaman di sekolah
Keragaman yang ada pada warga sekolah, baik guru, siswa, ataupun karyawan merupakan hal yang niscaya. Oleh karena itu setiap warga sekolah seharusnya sadar betul bahwa keragaman membuat sekolah ini menjadi indah, dan menyadarkan kita bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Penghargaan (penilaian) seharusnya diberikan berdasarkan prestasi, kemampuan (skill) bukan berdasar faktor subjektif.

2) Mengembangkan kualitas guru
Guru senantiasa diberikan pelatihan-pelatihan tentang wawasan keilmuan yang bersifat kotemporer, pelatihan public speaking dan cara presentasi yang menarik dan efisien. Beasiswa untuk guru-guru yang berprestasi – selain ditingkatkannya kesejahteraan guru - bisa menjadi pendorong yang efektif agar para guru mau berusaha memberikan performa terbaiknya dalam proses belajar mengajar. Guru juga perlu dibekali dengan kemampuan penguasaan teknologi seperti mengajar dengan media power point, flash, dan internet. Evaluasi dan supervisi harus konsisten dijalankan.

3) Metode yang dianggap tepat bagi keragaman dan cara mengembangkan metode tersebut

Metode yang paling baik adalah metode yang bisa memberikan kesadaran kepada setiap warga sekolah bahwa kita dilahirkan dengan hak dan sama. Sikap diskriminasi merupakan seuah bentuk kesombongan dan penghinaan terhadap makhluk Tuhan, oleh karena itu selayaknyalah keragaman bisa memjadi keberkahan, dan kesempatan untuk mewujudkan kesuksesan bersama.

4) Yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran
Dalam hal ini para guru dituntut kreative dan inofative dalam membuat media pembelajaran, baik media konvensional sampai dengan penggunaan teknologi tinggi, karena media bisa membuat proses belajar lebih mudah dipahami. Mulai dari, apa yang dimiliki di dalam sekolah maupun sesuatu yang harus pendidik lakukan untuk mengembagkan media pembalajaran di dalam kelas.

5) Prilaku untuk mengembangkan sarana sekolah
Sekolah dalam hal ini harus mampu mengelola sumber keuangannya sehingga bisa memenuhi tuntutan zaman, sebuah laboratorium multi media, laboratorium bahasa, IPA, dan IPS, internet (website), dan lain sebagainya dapat membuat proses belajar mengajar lebih menarik, dan mudah dimengerti. Untuk membiayai semua itu, sekolah harus lebih kreatif dalam mencari sumber dana, bisa lewat sponsorship, kerjasama dengan instansi tertentu, sehingga tidak selalu dibebankan kepada siswa.

Daftar Pustaka

http://ridwan202.wordpress.com/2008/04/29/upaya-guru-dalam-meningkatkan-pendidikan//

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan.

Materi kuliah Teori Belajar dan Pembalajaran, 2009, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.

Standar isi dan standar kompetisi lulusan tingkat sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah (peraturan mentri pendidikan nasional no.22 dan no.23 tahun 2006). Cetakan ke-2 tahun 2006. Binatama raya. Jakarta.

Samana. A. DR. M.PD. Profesionalisme keguruan, , Penerbit: Kanisius,1994, Yogjakarta.

Siregar, Eveline. Hartini Nara. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Negeri Jakarta, 2007, Jakarta.

Trirtarahardja, Umar. S. L. La Sulo, April 2005, Pengantar pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar